1.Nkosi Johnson,1989 – 2001
lahir pada tahun 1989 di johanesburg. Ia tidak pernah tahu ayahnya telah
Mengidap HIV positif semenjak lahir,dia diadopsi oleh Gail johnson.
Nkosi johnson mulai menjadi perhatian publik pada tahun 1997,ketika
sebuah sekolah dasar dikota melville johannesburg menolak untuk
menerimanya sebagai murid dikarenakan penyakit HIV-positif yang
dideritanya . Kejadian tersebut membuat kehebohan ditingkat tertinggi
politik afrika selatan, konstitusi melarang deskriminasi atas dasar
status medis. Nkosi adalah inti pembicaraan di 13 Konferensi AIDS
Internasional, di mana ia mendorong korban AIDS untuk terbuka tentang
penyakit dan agar mendapatkan perlakuan yang sama. Ini adalah cuplikan
kata sambutan Nkosi:
“kita semua manusia yang sama, Kami memiliki tangan, Kami memiliki
kaki, Kami dapat berjalan, kami dapat berbicara, kami memiliki kebutuhan
seperti orang lain,jangan takut kepada kami,karena kita semua sama”
Nelson Mandela menyebut Nkosi sebagai “ikon perjuangan untuk hidup”.
Bersama dengan ibu angkatnya, Nkosi mendirikan sebuah tempat
perlindungan HIV positif untuk ibu dan anak-anak bernama “Nkosi
Haven’s”, di Johannesburg. Pada bulan November 2005, Gail mewakili Nkosi
ketika ia menerima Hadiah Perdamaian internasional anak dari tangan
Mikhail Gorbachev. Nkosi’s Haven menerima US $ 100.000 hadiah uang dari
Yayasan KidsRights serta patung dengan ukiran namanya. kehidupan Nkosi
diangkat dalam buku “Kami” karangan Jim Woote.
2.Hector Pieterson (1964 – 16 Juni 1976) menjadi ikon gambar pada tahun
1976 tentang pemberontakan apartheid di Afrika Selatan. Berita dan foto
tentang kematian Hector yang sedang digendong oleh temannya, telah
diterbitkan di seluruh dunia. Dia dibunuh pada usia 12 tahun ketika
polisi menembaki siswa yang berunjuk rasa. Oleh karenanya, tanggal 16
juni dijadikan sebagai hari perlawanan terhadap kekejaman dari
pemerintah apartheid. Saat ini, tanggal 16 Juni diketahui sebagai Hari
Nasional Pemuda di Afrika Selatan yang menghormati kaum muda dan membawa
perhatian terhadap kebutuhan mereka.
16 juni 2002,telah diresmikan sebuah museum Hector Pieterson di dekat tempat dia di Orlando Barat.
gambar diatas menunjukkan saat mereka membawa Hector Pieterson, diiringi oleh Saudara Hector, Antoinette.
3.Iqbal Masih,1982 – 1995
Iqbal Masih adalah seorang anak laki-laki Pakistan umur 4 tahun yang
dijual ke industri karpet sebagai budak dengan harga US$12. Dia dipaksa
bekerja selama dua belas jam perhari. Karena jam kerja yang lama dan
keras, serta kekurangan makanan dan perawatan, Iqbal memiliki tubuh yang
sangat kecil. Pada usia dua belas tahun, tubuhnya seperti anak
laki-laki yang baru berusia 6 tahun. Pada usia 10 tahun, dia melarikan
diri dari perbudakan brutal dan kemudian bergabung dengan Front
Pembebasan Buruh bond Pakistan untuk membantu menghentikan pekerja anak
di seluruh dunia, Iqbal menolong lebih dari 3.000 anak Pakistan lepas
dari perburuhan,escape to freedom.
Dia dibunuh pada hari Minggu Easter 1995. Diduga oleh banyak pihak
bahwa ia telah dibunuh oleh anggota “Carpet Mafia” karena ia membawa
publisitas terhadap pekerja anak di industri.
Pada tahun 1994, Iqbal dianugerahkan Reebok Human Rights Award. Pada tahun 2000, ia mendapat penghargaan Hak anak.
4.Thandiwe Chama,1991
Thandiwe Chama adalah gadis Zambia berusia 16 tahun, dia memperoleh
penghargaan scooped the 2007 International Children’s menyingkirkan 28
nominasi lainnya dari seluruh dunia. Hadiah tersebut diberikan kepada
Thandiwe pada hari minggu oleh pemenang hadiah nobel perdamaian betty
williams dan , sir bob geldof. Hadiah tersebut berupa patung “the Nkosi”
dan uang sebesar 100.000 Euro.
Pada tahun 1999 ketika thandiwe berusia 8 tahun,sekolahnya ditutup
karena tidak ada guru,thandiwe beserta 60 anak lainnya berjalan mencari
sekolah lainnya. Akhirnya semua anak-anak tersebut ditampung di the Jack
Cecup School. Diperkuat dengan prestasinya, thandiwe selalu
mengkampanyekan tentang hak-hak anak sekolah untuk mendapatkan
pendidikan yang layak.Thandiwe terus bersuara, dengan berbicara didepan
gereja tentang anak-anak dan AIDS, tetapi masalah seperti itu tidak
selalu mudah dibahas di gereja. Bersama dengan temannya dia menulis dan
mengilustrasi sebuah buku yang berjudul “the chicken with AIDS” yang
menceritakan tentang kisah anak-anak penderita AIDS.
“Ini sangat penting untuk mengetahui bahwa anak juga mempunyai hak.
Di sekolah saya belajar tentang hak. Dan kemudian saya tahu bahwa ini
adalah sesuatu yang ingin saya untuk dapatkan. Karena jika anak-anak
telah diberi kesempatan, mereka yakin dapat berkontribusi di dunia ini
dan membuat tempat yang lebih baik. “- Thandiwe Chama
5.Om Prakash Gurjar,1992
Pada usia lima tahun, dia diadosi dari orang tuanya dan bekerja diladang
selama 3 tahun. Setelah itu dia menjadi aktivis di Bachpan Bachao
Andolan, dia berkampanye tentang pendidikan gratis di rajasthan. Dia
kemudian membantu mendirikan sebuah network yang dikenal dengan nama
“child friendly villages”,tempat anak-anak yang dihormati dan hak-hak
pekerja anak tidak diperbolehkan. Dia juga mengatur network yang
bertujuan untuk memberikan semua anak-anak sertifikat sebagai salah satu
cara untuk membantu melindungi mereka dari eksploitasi. Dia juga
bekerja untuk memastikan anak-anak diberikan akte kelahiran. Dia
mengatakan registrasi tersebut merupakan langkah pertama menuju
penegakan hak anak-anak, membuktikan usia mereka, dan untuk membantu
melindungi mereka dari perbudakan, perdagangan, perkimpoian atau dipaksa
melayani anak sebagai tentara.
Dia telah dianugerahkan Internasional Anak Hadiah Perdamaian oleh
mantan Presiden Afrika Selatan FW de Klerk, yang memenangkan Hadiah
Nobel Perdamaian pada tahun 1993.
6.Samantha Smith,1972 – 1985
Samantha Reed Smith adalah siswi Amerika dari Manchester, samantha
menjadi terkenal di era Perang dingin Amerika dan Uni Soviet. Pada bulan
November 1982, ketika Smith berusia 10 tahun, dia menulis surat kepada
pemimpin Uni Soviet Yuri Andropov, dia menanyakan mengapa hubungan
antara Uni Soviet dan Amerika Serikat begitu menegangkan. Kemudian surat
tersebut dimuat koran Soviet di Pravda. Samantha sangat senang
mengetahui bahwa surat itu telah diterbitkan, Namun, dia tidak
mendapatkan balasan. Dia kemudian mengirim surat ke Uni Soviet di
Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk menanyakan apakah ada respon dari
tuan Andropov. Pada tanggal 26 April 1983, ia mendapatkan respon dari
Andropov.
Smith menarik perhatian media luas di kedua negara tersebut sebagai
“Goodwill Ambassador”, dan menjadi “Duta Besar Amerika Serikat muda” .
Ia juga berpartisipasi dalam kegiatan perdamaian di Jepang. Dia menulis
sebuah buku dan muncul dalam serial televisi. Ia meninggal pada usia 13
tahun di Bar Harbor Airlines dalam Penerbangan 1808 pesawat crash.
7. Annelies Marie “Anne” Frank (12 Juni 1929 – Februari/Maret 1945)
adalah seorang perempuan kaum Yahudi yang menulis sebuah buku harian
ketika ia bersembunyi bersama keluarga dan empat temannya di Amsterdam
semasa pendudukan Nazi di Belanda pada Perang Dunia II. Setelah
bersembunyi selama dua tahun, kelompok mereka dikhianati dan mereka
dibawa ke kamp konsentrasi yang mengakibatkan seluruh keluarganya tewas
termasuk Annelies, kecuali Otto, ayah Anne. Ottolah satu-satunya yang
mampu bertahan hidup. Otto kembali ke Amsterdam dan dia menemukan buku
harian anaknya. Karena yakin akan uniknya catatan tersebut, Otto
berusaha mempublikasikannya.
Buku harian tersebut diberikan kepada Anne pada ulang tahunnya yang
ketiga belas. Ia mencatat rentetan peristiwa-peristiwa kehidupan Anne
dari 12 Juni 1942 hingga catatan terakhir pada 1 Agustus 1944. Akhirnya
buku harian itu diterjemahkan dari bahasa Belanda dan berbagai bahasa.
Buku tersebut menjadi salah satu buku yang paling banyak dibaca di
dunia. Beberapa produkser teater dan film juga mengangkat tema diari
ini. Buku harian yang digambarkan sebagai karya yang dewasa dan
berwawasan ini menyodorkan potret kehidupan sehari-hari yang mendalam di
bawah pendudukan Nazi. Melalui tulisannya, Anne Frank menjadi salah
satu korban Holocaust yang paling banyak dibicarakan.
sumber: http://worldandlife.wordpress.com/2010/12/19/kisah-perjuangan-hidup-7-anak-yang-menginspirasi-dunia/